Share |
Tampilkan postingan dengan label sajak-sajak indonesia sederhana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak-sajak indonesia sederhana. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 November 2010

sajak pendek


sejenak tatap

bersitatap sejenak, denganmu
kudapati gumpal kenangan
merangkum jejak usia
serta tumpul luka-luka

(1010)


tentang angin

deru angin, gumamkan beratus nama
namun mengapa bayangmu yang selalu terbaca

(1010)


musim hujan

air yang runcing
lubangi ubun-ubun kita

(1010)

Minggu, 07 November 2010

menakar malam

sabda malam

kusingkap malam, dari balik gaunmu

angin mendesis, memanggil haru nama itu
yang kau semayamkan dalam tasbih
sepanjang kelam yang kususuri hingga dini

kuungkap kata, dari pecahan cerminmu

luka terbata, menoreh perih asing
yang kau taburi dengan airmata
setelah ruh tanggal dan hanya bayangan

malaikat urung beranjak, ia setia menunggu matahari
disamping genang air sisa hujan tadi

(1010)



malam dan kerinduan

menapaki udara malam
bersama bening mimpi
yang menautkan rindu

namun, urung kukenali parasmu

(1010)

mengenang kata


mata telaga

matamu adalah telaga
yang rimbun di sepanjang sisinya

matamu adalah telaga
tempat awan bercermin di atasnya

ku kail semesta elokmu
dengan joran waktu

matamu adalah telaga
yang bergemerlap harap

matamu adalah telaga
tempat impian lengang berenang

ku basuh sekujur tubuhku
sembari menghempas nafas

matamu adalah telaga
tenggelamkan janji mautku

(1010)



pada sebuah pesta

suara-suara berdesakan
hendak bersalaman
dengan paras ragam
yang penuh coretan

suara-suara berdesakan
menguntit langkahku
yang dibelenggu bisu

(1010)